Dilansir dari Situs Republika.com mengatakan bahwa Indonesia tercatat 7,8 juta dari 23 juta balita adalah penderita stunting atau sekitar 35,6 persen sehingga WHO menetapkan Indonesia sebagai negara dengan status gizi buruk. Sulawesi Tengah menjadi provinsi dengan jumlah kasus stunting tertinggi di Indonesai, yaitu mencapai 16,9 persen. Sedangkan kasus stunting terendah adalah Sumatera Utara dengan jumlah sekitar 7,2 persen.
Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat nutrisi dalam jangka waktu yang lama, sehingga berpengaruh pada tumbuh kembang anak secara fisik. Anak akan lebih pendek dari anak normal seusianya dan mengalami keterlambatan berpikir.
Faktor penyebab stunting adalah rendahnya pengetahuan ibu terhadap pola asuh anak, pemenuhan gizi yang kurang baik pada anak dalam jangka waktu yang lama, sanitasi yang buruk, serta akses air bersih yang sulit.
Segala yang diciptakan oleh tuhan tentunya tidak ada yang tidak berguna. Semua sudah diciptakan secara berpasang-pasangan, malam dan siang, perempuan dan laki-laki, begitu pun dengan dengan penyakit yang Tuhan ciptakan tentu ada obatnya juga bukan? Nah untuk itu ibu tidak perlu kahwatir karena ternyata stunting bisa dicegah. Berikut saya paparkan sembilan tips yang bisa ibu gunakan agar agar bayi terhindar dari stuntung.
1. Ibu hamil harus menjaga keseimbangan gizi dengan menambah porsi makan dengan makanan tambahan.
Ibu hamil dengan gizi buruk akan berdampak pada kesehatan, bukan hanya pada dirinya tapi pada bayi yang dikandungnya. Kekurangan gizi pada ibu hamil akan berakibat terjadinya anemia, mudah lelah dan lesuh, produktivitas yang rendah, serta menurunnya sistem imun sehingga mudah terserang penyakit. Sedangkan dampaknya pada janin yang dikandungnya ialah bisa terjadi lahir prematur dan bahkan samapai berujung pada kematian. Maka dari itu pentingnya ibu hamil menjaga keseimbagan gizi dengan makanan tambahan (www.anmum.com).
2. Mengatasi kekurangan zat besi dan asam folat pada ibu hamil
Asam folat atau disebut juga Vitamin B9 begitu penting bagi ibu hamil karena dapat menurunkan risiko cacat tabung saraf pada janin. Selain itu juga asam folat dapat membantu memproduksi sel darah merah dan mencegah anemia jenis tertentu (Hellosehat.com).
3. Mengatasi kekurangan yodium
Yodium tentunya sangat penting bagi manusai, tanpa terkecuali ibu hamil. Zat yodium berfungsi sebagai pencegah gondok. Selain dapat mencegah gondok, yodium juga dapat mencegah penyakit Kretinisme, keguguran pada ibu hamil, mencegah potensi bayi tidak berkembang secara fisik, mencegah bayi kekurangan yodium, dan mencegah penghambat perkembangan jaringan otak pada janin (hamil.co.id).
4. Ibu hamil harus terhindar dari penyakit cacingan
Ibu hamil yang cacingan akan mengalami risiko animia dan malnutrisi yang dapat meyebabkan kelahiran bayi prematur, pendarahan dan bayi stunting. Ibu hamil harus menjaga diri agar terhindar dari cacingan. Gejala cacingan pada ibu hamil ditandai dengan anemia yang berkepanjangan dan semakin parah. Apabila hal ini mulai terasa maka segera lakukan pemeriksaan sejak dini agar segera ditangani oleh dokter (haibunda.com).
5. Melindungi ibu hamil dari malaria
Bahaya malaria dapat menyerang siapa saja begitupun dengan ibu hamil. sistem kekebalan tubuh pada bumil yang cenderung tidak stabil sehingga mereka rentan terhadap penyakit, termasuk malaria. Ibu hamil yang terjangkit malaria dapat membahayakan dirinya sendri dan juga janin yang dikandungnya. Maka ibu hamil harus melindungi dirinya dari malaria (bidanku.com).
6. Mendorong pemberian ASI eksklusif sejak dini pada bayi dari umur 0-23 bulan
Mendorong pemberian ASI sejak dini terbukti dapat membantu tubuh si kecil lebih sehat dan megurangi risiko sakit pada bayi. Selain itu ASI juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh bagi si kecil. Maka sangat penting pemberian ASI dari usai 0-23 bulan (www.walsehat.nestle.co.id).
7. Menyediakan suplemen zink bagi si kecil
Pemberian suplemen zinc pada bayi dapat mencegah penaykit diare. Selain itu pemberian zinc dan pemberian cairan rehidrasi mampu mencegah terulangnya diare pada bayi. (www.aladokter.com)
8. Memberikan imunisasi lengkap pada bayi
Sebenarnya bayi memiliki kemampuan untuk melindungi dirinya dari serangan bakteri dan virus sejak ia berumur 14 minggu. Hal itu dikarenankan sel antibodi, sel T, telah terbentuk sejak usia 14 minggu. Meski begitu sistem kekebalan tubuh pada bayi tentunya tidak sama dengan orang dewasa, maka dari itu bayi rentan terhadap penyakit. Dengan pemberian inunisasi lengkap dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada si kecil sehingga si kecil terhindar dari barbagai penyakit seperti polio, TB anak, Campak dan dll (http://.hellosehat.com).
9. Menjaga keseimbangan gizi pada bayi sejak 1000 hari pertama kehidupan
Akibat kekurangan gizi pada 1000 HKP berdampak pada janin, seperti bayi terlahir prematur, stunting hingga berujung pada kematian pada bayi. Sehingga perlu kiranya menjaga keseimbangan nutri pada bayi sejak 1000 hari pertama kelahiran (www.akademia.edu).
Sumber :
siha.depkes.co.id
www.anmum.com
http://hellosehat.com
http://hamil.co.id
http://haibunda..co.id
www.bidanku.com
www.walsehat.nestle.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar