Senin, 17 Juni 2019

HOAX DALAM PRESPEKTIF Q.S YUNUS AYAT 36



HOAX DALAM PRESPEKTIF Q.S YUNUS AYAT 36



Allah SWT menurunkan firmanya tentunya tidak lain dan tidak bukan untuk sebagai petunjuk dan panutun hidup bagi manusia. Nabi Muhammad SWA pun mengatakan dalam sebuah hadis yang di riwayatkan oleh Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : ‘Aku tinggalkan dua perkara yang kalian tidak akan tersesat selama kalian berpegang teguh dengan keduanya yaitu Kitabullah dan Sunnahku, serta keduanya tidak akan berpisah sampai keduanya mendatangiku di Telaga (di Surga). Allah SWT Berfirman dalam Q.S Yunus Ayat 36 :


وَمَا يَتَّبِعُ أَكۡثَرُهُمۡ إِلَّا ظَنًّاۚ إِنَّ ٱلظَّنَّ لَا يُغۡنِي مِنَ ٱلۡحَقِّ شَيًۡٔاۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمُۢ بِمَا يَفۡعَلُونَ  ٣٦

36.  Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikit pun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.
Kebanyakan orang musyrik, dalam akidah mereka, tidak mengikuti apa-apa selain prasangka-prasangka batil yang tidak beralasan. Dan prasangka-prasangka itu–secara umum–tidak berguna sama sekali dan tidak dapat menggantikan keyakinan. Lebih-lebih jika prasangka itu lemah, sebagaimana prasangka orang-orang musyrik itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang dilakukan oleh pemimpin-pemimpin orang-orang kafir itu dan pengikut-pengikut mereka yang bertaklid kepada mereka. Allah akan membalas mereka atas hal itu.
Selain penafsiran di atas Q.S Yunus Ayat 36 ini memiliki juga memiliki penafsiran lain yakni Allah SWT memberitahukan kepada kita agar jangan mudah percaya pada pada setiap informasi yang kita terima karena segala informasi yang kita peroleh belum Tentu benar adanya.
 Allah SWT menyuruh kita untuk untuk bertabayyun terlebih dahulu dengan cara , mencari kebenaran informasi yang kita peroleh tersebut sehingga kita bisa mengetahui berita atau informasi yang kita peroleh tersebut benar adanya atau hanya sekedar hoax semata. Alah SWA berfirman dalam Q S Al-Hujrat Ayat 6 yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman, jika ada seorang faasiq datang kepada kalian dengan membawa suatu berita penting. Maka tabbayyunlah (teliti dulu), agar jangan sampai kalian menimpakan suatu bahaya pada suatu kaum atas dasar kebodohan, kemudian akhirnya kalian akhirnya menyesal atas perlakuan kalian.
Begitu Bayaknya informasi yang beredar saat ini baik yang kita peroleh dari tetangga, Teman, koran, media cetak, media elektronik, dan media sosial dan lain sebagainya  yang begitu masif yang belum tentu benar adanya, maka kita pun di tuntut menjadi orang-orang yang bijak dalam memfilter informasi yang kita peroleh sehingga kota terhindar dari yang namanya hoax. Maka Allah SWT mengingatkan kita lewat firmanya dalam Q.S Yunus Ayat 36 dan Q.S Al-Hujrat ayat 6. 
Setidaknya ada 5 hal yang perlu kita perhatikan dalam memilih informasi agar kita terhindar dari HOAX

1. Hati-hati dengan judul provokatif 

Berita hoax seringkali menggunakan judul sensasional yang provokatif, misalnya dengan langsung menudingkan jari ke pihak tertentu. Isinya pun bisa diambil dari berita media resmi, hanya saja diubah-ubah agar menimbulkan persepsi sesuai yang dikehendaki sang pembuat hoax. 
Oleh karenanya, apabila menjumpai berita denga judul provokatif, sebaiknya Anda mencari referensi berupa berita serupa dari situs online resmi, kemudian bandingkan isinya, apakah sama atau berbeda. Dengan demikian, setidaknya Anda sebabagi pembaca bisa memperoleh kesimpulan yang lebih berimbang. 

2. Cermati alamat situs 

Untuk informasi yang diperoleh dari website atau mencantumkan link, cermatilah alamat URL situs dimaksud. Apabila berasal dari situs yang belum terverifikasi sebagai institusi pers resmi -misalnya menggunakan domain blog, maka informasinya bisa dibilang meragukan. 
Menurut catatan Dewan Pers, di Indonesia terdapat sekitar 43.000 situs di Indonesia yang mengklaim sebagai portal berita. 
Dari jumlah tersebut, yang sudah terverifikasi sebagai situs berita resmi tak sampai 300. Artinya terdapat setidaknya puluhan ribu situs yang berpotensi menyebarkan berita palsu di internet yang mesti diwaspadai. 

3. Periksa fakta 

Perhatikan dari mana berita berasal dan siapa sumbernya? Apakah dari institusi resmi seperti KPK atau Polri? Sebaiknya jangan cepat percaya apabila informasi berasal dari pegiat ormas, tokoh politik, atau pengamat.
Perhatikan keberimbangan sumber berita. Jika hanya ada satu sumber, pembaca tidak bisa mendapatkan gambaran yang utuh. 
Hal lain yang perlu diamati adalah perbedaan antara berita yang dibuat berdasarkan fakta dan opini. Fakta adalah peristiwa yang terjadi dengan kesaksian dan bukti, sementara opini adalah pendapat dan kesan dari penulis berita sehingga memiliki kecenderungan untuk bersifat subyektif. 

4. Cek keaslian foto 

Di era teknologi digital saat ini , bukan hanya konten berupa teks yang bisa dimanipulasi, melainkan juga konten lain berupa foto atau video. Ada kalanya pembuat berita palsu juga mengedit foto untuk memprovokasi pembaca. 
Cara untuk mengecek keaslian foto bisa dengan memanfaatkan mesin pencari Google, yakni dengan melakukan drag-and-drop ke kolom pencarian Google Images. Hasil pencarian akan menyajikan gambar-gambar serupa yang terdapat di internet sehingga bisa dibandingkan. 

5. Ikut serta grup diskusi anti-hoax 

Di Facebook terdapat sejumlah fanpage dan grup diskusi anti hoax, misalnya Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax (FAFHH), Fanpage & Group Indonesian Hoax Buster, Fanpage Indonesian Hoaxes, dan Grup Sekoci.


Sumber:






LAKUKAN INI AGAR KAMU TETAP SEMANGAT UNTUK MENJALANKAN AKTIVITAS OLAHRAGA LARI

        Halo sobat Runners, saat pandemi seperti saat ini tentunya kita terbatas melakukan aktivitas sepeti biasanya karena kita harus memat...